- Dimudahkan melakukan amal shalih
Ada sebuah pepatah arab yang menarik banget nih. Bunyinya: amal-amal kebajikan menyeru, “Kemarilah saudaraku... kemarilah.” Dan amalan dosa juga menyeru, “Kemarilah saudaraku... kemarilah.” Kalau kita semakin giat melakukan amal ibadah setelah melakukan suatu ibadah, itulah diantara tanda amal ibadah sebelumnya diterima. Ibaratnya, pahala akan mengundang sahabatnya dari pahala-pahala yang lain, begitu juga dengan dosa, dosa yang dimana kita tidak bertaubat atasnya akan mengundang datangnya sahabatnya dari dosa-dosa yang lain. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi bersabda, “Berbuatlah jujur, karena kejujuran akan mengantarkanmu pada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkanmu kepada surga.” (HR. Muslim)
2. Diri merasa amal shalih belum sempurna, merasa kecil dan tidak ujub dengan ibadah yang sudah diperbuat
Imam Ibnul Qoyyim mengatakan, “Tanda diterimanya amal shalih anda adalah saat hati merasa bahwa amal shalih masih hina dan kecil. Sampai orang-orang yang benar-benar mengenal Allah, selalu beristighfar setiap usai melakukan ibadah. Adalah Rasulullahﷺ bila selesai salam dari sholat, beliau beristighfar sebanyak tiga kali. Allah juga telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk beristighfar setelah selesai melakukan ibadah haji. Allah juga memuji mereka yang beristighfar setelah melakukan sholat malam. Rasulullahﷺmemerintahkan taubat dan istighfar usai berwudhu. Maka siapa yang mengetahui kewajibannya kepada Tuhannya, dan menyadari kualitas amalnya, serta aib-aib yang melekat pada jiwanya, niscaya dia akan selalu beristighfar usai melakukan amal ibadah, merasa amalannya masih sangat penuh kekurangan.” (Madarijus Salikin 2/62)
Setelah melihat tanda-tanda di atas apakah sudah ada tanda-tanda pada diri kita sekarang? Yuk terus tingkatkan kualitas ibadah kita, sebagai bentuk ikhtiar supaya amalan yang telah kita perbuat di Ramadhan kemarin diterima di sisi Allah.
“Siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan, lantas setelahnya malah ada kejelekan. Maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya.” (Lathaif Al-Ma’arif)
Semoga kita terus menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya, sehingga Allah perkenankan kita bertemu dengan Ramadhan selanjutnya.
Comments are closed.