Mengapa Bulan Muharram Jadi Bulan Pertama Di Kalender Islam?

Bagi setiap masyarakat Muslim di dunia, pasti sudah mengetahui tentang bulan Muharram. Bulan Muharram ini merupakan bulan pertama di dalam kalender Islam (Hijriyah). Penyebutan bulan Muharram sendiri berasal dari kata Haram yang artinya suci atau terlarang. Tak heran, jika pada zaman dulu, masyarakat Arab memiliki larangan untuk berperang ataupun membunuh pada bulan ini. Larangan ini kemudian tetap berlaku hingga masa Islam.

Sebelum ada kalener Islam, masyakat arab pada masa tersebut menyebutkan tahun sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada masa itu. Seperti halnya Tahun Gajah, karena ada penyerangan pasukan bergajah. Tahun Fijar, karena peristiwa perang fijar. Tahun Nubuwah, yang menandakan tahun dimana Rasulullah menerima wahyu untuk pertama kali. Kemudian, pada saat pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, akhirnya menginisiasi penerbitan kalender Hijriyah atau kalender Islam untuk pertama kalinya. 

Perhitungan kalender Islam ini dibuat dengan menjadikan tahun hijrah Rasulullah ke Madinah sebagai titik tolak pertama. Karena itulah kalender Islam ini disebut juga sebagai kalender Hijriyah.

Setelah menentukan tahun pertama Hijriyah, selanjutnya perlu ditentukan pula bulan pertama dalam kalender tersebut. Kemudian, Utsman bin Affan mengusulkan untuk menjadikan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang digunakan, di antaranya adalah:

1. Budaya dan Kebiasaan Masyarakat Arab

Sejak lama, masyarakat Arab sudah terbiasa menjadikan bulan Muharram sebagai bulan pertama. Apalagi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam lahir di Kota Mekkah yang merupakan bagian dari jazirah arab, dan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merupakan bagian dari masyarakat Arab. Akhirnya, untuk menghormati hal ini bulan Muharram digunakan sebagai bulan pertama dalam kalender Islam.

2. Setelah dilaksanakan Ibadah Haji pada Bulan Dzulhijjah

Ibadah Haji yang merupakan salah satu rukun Islam dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Dengan mempertimbangkan hal ini, bulan Muharram dianggap sebagai permulaan yang baru setelah kaum muslimin menyucikan diri dalam ibadah haji. Karena itulah, bulan Muharram dijadikan sebagai bulan pertama, bersamaan dengan dijadikan bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir. Seakan – akan menjadikan ibadah haji sebagai ibadah penutup tahun.

3. Bulan Munculnya Tekad Hijrah ke Madinah

Bulan Muharram merupakan bulan yang berkesan bagi masyarakat Islam. Apalagi pada bulan ini, masyarakat Muslim di Mekah memiliki tekad hijrah ke Madinah. Kemauan atau tekad untuk berhijrah ini muncul, setelah kejadian Baiat Aqabah II, pada bulan Dzulhijah. Untuk memperingati kejadian dan peristiwa hijrah yang menghargai nilai historis di dalamnya. Sehingga bulan Muharram dijadikan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah. 

Usulan untuk menjadikan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah diterima oleh para sahabat. Karena itu, lahirlah keputusan untuk menjadikan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam. Bersamaan dengan keputusan tersebut, maka tanggal 1 Muharram pun menjadi hari tahun baru Hijriyah.

Begitu kisah mengapa bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk membagikan informasi ini.

 

Comments are closed.