Tips Mengatur Keuangan Agar Kaya di Masa Depan

Setelah lebaran mungkin kita banyak sekali menghabiskan keuangan untuk mudik, refreshing dan berbagi kepada sanak saudara. Kegiatan ini yang akan mewarnai suasa hari raya dan mungkin masih sangat membekas. Apalagi dengan momen silaturahim bersama keluarga. MasyaAllah…

Nah, ngomong-ngomong tentang lebaran. Sahabat tahu enggak si, bagaimana cara mengatur keuangan yang baik? Mungkin, sebagian dari sahabat di sini sudah mengetahui beberapa tips mengatur keuangan dengan baik. Apalagi yang sudah berkeluarga. Semoga yang sudah bisa menata keuangan itu mampu terjaga dengan baik ya, sahabat.

Tapi, tahukah sahabat ternyata tak jarang generasi milenial atau yang biasa kita kenal dengan orang yang lahir di tahun 1990-2000. Terkadang mengalami kesulitan untuk mengatur keuangan dengan baik. Apalagi ditambah dengan trend dan gaya hidup yang terus meningkat di masyarakat. Bahkan tak jarang, mereka rela mengeluarkan budget yang tinggi hanya untuk menarik prestise. Agar tak di bilang ketinggalan zaman. Jika gaya hidup seperti ini terus melekat, mungkin tidak akan ada hasil apapun untuk masa depan nanti.

Lalu, bagaimana sih mengatur keuangan keluarga yang baik agar kaya di masa depan? Baca sampai habis tulisan ini ya. Semoga bermanfaat.

1. Memiliki tujuan dan mindset yang sama

Nah, saat kita membangun sebuah keluarga ternyata bukan hanya tentang persoalan cinta dan memadu jalinan kasih. Ada hal yang jauh lebih penting lagi, yaitu dalam sebuah keluarga harus memiliki tujuan yang sama. Tujuan yang sama dalam keluarga itu bukan hanya soal kebaikan saja. Ternyata, persoalan finansial pun harus dipikirkan loh.

Sebab, setelah pernikahan mungkin akan banyak sekali kebutuhan yang diperlukan untuk membangun keluarga. Entah, kebutuhan untuk membeli rumah, asset property, biaya sekolah anak ataupun biaya untuk membangun bisnis secara bersama.

2. Mengatur penghasilan dan cashflow yang baik

Dalam sebuah keluarga mungkin kedua belah pihak memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan atau mungkin hanya salah satunya saja yang bekerja. Namun, hal ini tidak masalah asalkan sahabat mampu mengelola keuangan dengan baik dan sesuai dengan kesepakatan bersama. Nah, untuk mengatur penghasilan dan cashflow ini harus dikelola dengan sebaik mungkin. Agar dana yang dimiliki pun mampu digunakan dengan bijak ya.

3. Membuat Pos Anggaran bulanan

Agar keuangan kita stabil, maka kita harus bisa membuat pos anggaran. Agar kita tahu kemana saja uang kita akan dihabiskan. Nah, untuk menulis pos anggaran ini. Sahabat bisa memulai dengan membuat catatan mengenai apa saja hal yang dibutuhkan pada setiap bulannya.  Kemudian, saat semua catatan udah di tulis. Lalu gaji pun sudah diterima  Jangan lupa untuk membaginya dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan tujuan awal.

4. Menabung

Agar mempunyai dana yang cukup, jangan lupa untuk menyisihkan penghasilan yang dimiliki untuk menabung. Sebab, dana tabungan inilah yang mungkin suatu hari nanti akan sangat diperlukan.

Menabung pun tak harus dengan nominal yang besar, seberapa pun nominalnya asalkan dilakukan secara rutin. Lama-lama apa yang kita tabung pun akan menjadi bukit dan bermanfaat di kemudian hari.

5. Investasi kebaikan

Kalau berbagai list sudah disiapkan. Jangan lupakan bahwa sebagai umat Islam, kita pun memiliki kewajiban untuk berzakat dan sedekah. Dalam sebuah ayat Al-qur’an disebutkan,

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 261)

Dari penjelasan ayat diatas kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa, uang ataupun harta  yang kita keluarkan itu bukan saja untuk kehidupan duniawi saja, melainkan juga untuk tujuan membantu sesama, membersihkan harta dengan bersedekah dan mensucikannya dengan berzakat. Maka, Allah akan menambah nikmat serta rezeki dalam hidup kita.  Jangan lupa untuk melakukan investasi kebaikan ya, sahabat.
Yuk, ikut berpartisipasi dalam program santunan untuk anak yatim dan dhuafa melalui ayodonasi

6. Menyiapkan dana pensiun untuk akhirat

Masa depan manusia bukan saja terhenti di masa tua. Jauh dari masa tersebut, ada masa depan akhirat yang harus kita persiapkan.

Bagaimana caranya agar uang atau harta yang kita miliki dapat menjadi investasi akhirat? Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan ibadah wakaf.

Wakaf akan menjadi salah satu ibadah yang tidak akan putus pahalanya hingga manusia dihisab oleh Allah di akhirat nanti. Dari Abu Hurairah r.a, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan untuknya.” (HR. Muslim).

Dalam hadist yang lain, disebutkan, “Siapa yang membangun masjid karena Allah. Walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah)

Dari hadist di atas kita bisa menyimpulkan bahwa janji Allah itu sangatlah besar bagi mereka yang mampu melaksanakan kebaikan. Apalagi melaksanakan wakaf dan menyedehkan hartanya untuk sebuah kebaikan. Untuk itu, mari ikut berpartisipasi untuk dalam program wakaf qur’an untuk anak yatim-penghafal-quran

Semoga dari harta yang sahabat keluarkan menjadikan pahala kebaikan untuk bekal di akhirat. InsyaAllah…

Untuk itu, ternyata menjadi kaya dalam arti yang sebenarnya teryata tidak melulu tentang pengelolaan uang untuk kehidupan dunia saja. Melainkan juga untuk masa depan akhirat.

Semoga ada hikmah dan manfaat yang diambil dari tulisan ini. Dan jangan lupa untuk bagikan tulisan ini, jika ini bermanfaat. Agar bukan hanya kamu yang mendapatkan ilmu, melainkan lebih banyak orang lagi yang mampu mendapatkan hikmahnya.

 

 

Comments are closed.