Mungkin kita masih merindukan atau lebih tepatnya belum bisa move on dari Ramadhan. Kalau itu yang tengah dirasakan oleh sahabat semua. Tenang, sahabat tidak perlu risau dan khawatir. Sahabat bisa lanjut untuk puasa syawal, insyaAllah akan terasa seperti suasana Ramadhan. Hanya saja tidak ada tarawih dan berburu takjil di sore hari.
Nah, mungkin sebagian dari kita ada yang masih bingung puasa qadha atau puasa syawal yang harus didahulukan? Yuk, simak penjelasannya:
“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti puasa selama setahun.” (HR. Ahmad 23533, Muslim 1164, Tirmidzi 759 dan yang lainnya)
Qadha puasa Ramadhan dan Puasa Syawal biasanya dilaksanakan setelah bulan Ramadhan . Keutamaan dari puasa Syawal dan qadha puasa Ramadhan seringkali membuat sejumlah orang bingung. Ada yang membolehkan puasa Syawal, meski mempunyai utang puasa Ramadhan. Namun, ada pula yang berpendapat tidak boleh puasa Syawal. Jika masih memiliki qadhan puasa. Jadi, mana yang harus kita dahulukan terlebih dahulu?
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”
Artinya orang yang masih memiliki utang puasa Ramadhan belum disebut telah berpuasa ramadhan. Sehingga dia tidak mendapatkan pahala 6 hari di bulan syawal, kecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatwa 19/20)
Puasa syawal hanya bisa dilakukan, jika puasa Ramadhan telah dilakukan dengan sempurna, karena hadis di slide sebelumnya menyatakan, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian…”
Maka, orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa Syawal harus meng-qadha utang puasa Ramadhan terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan puasa Syawal.
Semoga dari penjelasan di atas dapat dipahami ya sahabat. Utamakan puasa Ramadhan terlebih dahulu, agar kita mendapatkan pahala puasa syawal.
Comments are closed.