Perintah Kurban dalam Al Qur’an dan Hadits

Setelah hari Raya Idul Fitri, kita akan menemui hari Raya yang kedua bagi Umat Muslim. Biasanya disebut dengan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah pada setiap tahunnya. Bahkan pada hari Raya Idul Adha ini identik dengan Hari Raya Kurban. Kegiatan kurban ini dilakukan pada hari tersebut dan 3 hari setelahnya, yang biasa kita kenal dengan Hari Tasyrik.

Dalam Al-Quran dan Hadits banyak disebutkan tentang perintah kurban. Apalagi di dalam ibadah kurban itu mengandung banyak sekali hikmah dan manfaat, walau kurban termasuk ibadah sunnah muakad atau yang biasa kita kenal dengan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam kepada umatnya. Tentu saja kita sebagai umat Islam, kita ingin selalu meneladani Rasulullah dan menjalankan seluruh sunnahnya. Agar kita mampu menjadi hamba yang mempunyai amalan terbaik tuk bekal akhirat nanti. Untuk itu, mari kita memahami dan memaknai ibadah kurban secara mendalam.

Dalil Kurban yang ada di dalam Al-qur'an

Dalam Al-Quran banyak sekali disebutkan perintah tentang ibadah kurban. Sebab, ibadah kurban ini telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim dan Ismail AS. Namun, ibadah kurban juga dilanjutkan oleh Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam hingga terus diajarkan kepada umat Islam saat ini.

“Maka laksanakanlah sholat karena Rabb-Mu dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Qs. Al-Kautsar: 2)

Dalam surat Al-Kautsar ayat 2 ini, disebutkan bahwa ibadah kuban adalah ibadah yang mampu mendekatkan diri kepada Allah, setelah perintah shalat. Jadi, ibadah kurban ini akan membuat kita kembali mengingat Allah sebagai Sang Pencipta yang menguasai kehidupan. Dalam surat lain disebutkan,

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam.  Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.” (Qs. Al-An’am: 162)

Dalam surat Al-An'am ini, ditunjukkan bahwa Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam bersaksi bahwa shalat dan ibadah kurbannya, adalah bentuk pengakuan diri bahwa tidak ada lagi selain Allah tempat berserah diri. Allah adalah tempat untuk kembali, sebab kehidupan dunia ini hanya sesaat. Untuk itu saat kita mampu melaksanakan ibadah kurban, maka laksanakanlah dengan hati yang lapang dan Ridho.

“Dan, bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Rabb-Mu ialah Rabb yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.” (Qs: Al-Hajj: 34)

Penyembelihan hewan kurban adalah bentuk syukur dan berserah diri kepada Allah. Sebab, saat kita mampu menyembelih satu hewan kurban saja. Maka, tidak akan mengurangi rezeki yang kita miliki. Melainkan, Allah akan memberikan ganti dengan yang lebih baik. Semoga kita dimudahkan untuk melaksanakan perintan kurban ini. Aamiin... 

Dalil Kurban yang ada di dalam Hadist

Perintah kurban ini, ternyata banyak juga disebutkan di dalam hadist. Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam pun rutin melakukan ibadah kurban sambil melaksanakan ibadah haji.Seperti dalam sebuah hadist disebutkan, “Nabi Muhammad Shallalllahu 'alaihi wasallam berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dari hadist ini Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam pun menyembelih hewan kurban dengan tangannya sendiri. Untuk itu saat kita mempunyai kelapangan rezeki, maka kita harus mampu melaksanakan ibadah kurban ini. Sebagaimana dalam hadist disebutkan, “Barangsiapa mendapatkan kelapangan, tetapi tidak berkurban. Maka, janganlah dia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

Amalan kurban ini kelak akan menjadi saksi kita di akhirat karena setiap helai bulu, darah dan daging yang dibagikannya akan mejadi pemberat amalan kita di akhirat nanti. Tentunya, bagi mereka yang ikhlas dalam menjalankan ibadah kurban ini.

Semoga dari penjelasan di atas kita mampu mengambil hikmah dan pelajaran berharga mengenai ibadah kurban ini. Dan Semoga saat kita di berikan kelapangan rezeki oleh Allah, kita mampu menjalankan ibadah ini dengan tulus ikhlas.

Yuk, tunaikan ibadah kurban bersama Graha Yatim & Dhuafa.

Comments are closed.