“Tidaklah seorang muslim ditimpa letih, lelah, galau, kesedihan, dan derita, bahkan duri yang menancap di kulitnya, kecuali Allah SWT akan ampuni kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5641)
Hati adalah hal yang sulit untuk dikendalikan. Bahkan tidak dapat dipungkiri apabila tekanan dan tututan dunia mampu membuat hati gelisah tanpa sebab karena alam bawah sadar memberikan sinyal tidak aman akan beberapa permasalahan kehidupan yang tidak bisa dihindari. Sehingga seringkali kita jumpai, seseorang yang ketika di pagi hari dalam kondisi tertawa, namun wajahnya bermuram durja di sore hari. Begitupun sebaliknya, ada yang matanya sembab di pagi hari, namun berubah menjadi guratan bahagia ketika datang waktu sore.
Kehidupan memang menawarkan beragam masalah bagi manusia sebagai bentuk ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT pada hamba-Nya. Namun, tahukah sahabat bahwa yang membedakan antara kesedihan orang yang beriman dan tidak beriman adalah penyikapannya.
Lalu bagaimana cara mengobati hati yang gelisah? Diantaranya adalah,
-
Memperbanyak membaca Al-Qur'an
Diantara amalan yang dapat membantu seorang hamba menuntaskan kesedihannya adalah dengan membaca Al-Qur'an. -
Beriman kepada setiap ketetapan Allah
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Seluruh hal yang berkaitan dengannya berisi kebaikan. Dan tidaklah hal ini dijumpai, kecuali dalam diri seorang mukmin. Yaitu, jika ia ditimpa kebaikan, maka ia bersyukur. Maka, ini bernilai kebaikan baginya. Dan jika mendapat keburukan, maka ia bersabar. Maka, ini bernilai kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999) -
Berhusnudzon kepada Allah
Cara menenangkan kegelisahan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah dengan selalu berprasangka baik pada Allah SWT. Selalu ingat jika setiap keputusan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap kita adalah hal terbaik. Apa yang kita inginkan belum tentu baik di mata Allah SWT, sehingga mungkin apa yang kita sangka buruk, belum tentu begitu di mata Allah SWT. -
Berdoa
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS. Al-An’am: 17) -
Tidak Banyak Berandai-andai
“Hendaknya kalian tidak mengatakan, andai saja aku begini niscaya begini. Akan tetapi, gantilah dengan ucapan, ‘Ini semua ketetapan dari Allah dan Dia berkehendak atas apapun.’ Karena sesungguhnya berandai-andai itu membuka pintu setan.” (HR. Muslim no. 2664)
Semoga Bermanfaat..
Comments are closed.