Dalam menjalankan kehidupan, Allah Ta’ala memberikan kita banyak sekali kenikmatan dan anugerah yang begitu sempurna. Baik dalam bentuk lahiriah maupun batiniah, semua Allah berikan kepada manusia sebagai pelengkap jati diri. Mulai dari segala kelengkapan fungsi organ, diberikan berbagai macam perasaan. Mulai dari rasa senang, cinta, suka, sedih, marah, kecewa dan berbagai rasa yang tak kasat mata.
Nah, dari segala apa yang telah Allah berikan kepada manusia, berarti Allah tengah memberi kesempatan bagi kita untuk bisa melaksanakan berbagai amal kebaikan. Agar kita mampu mendapatkan karunia dan rahmat-Nya baik di dunia maupun akhirat. Namun ternyata selain kenikmatan yang kita peroleh, ada juga ujian yang diberikan untuk menguji kada keimanan kita.
Untuk itu, kita sebagai seorang hamba Allah yang diberikan kekurangan serta kelebihan, membutuhkan tuntunan yang fundamental dari suri teladan terbaik yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Sebagaimana dalam Al-qur’an dijelaskan:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Qs. Al-Ahzab: 21)
Semoga kita semua dapat meneladani beliau. Aamiin
Ouh iya sahabat, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam pernah mendapatkan nasihat dari malaikat Jibril ‘alaihissalam yang menyampaikan pesan penting untuk kita semua perihal kehidupan. Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Jibril ‘alaihissalam pernah datang kepadaku seraya berkata, ‘Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan menjadi mayit. Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam dan kehormatannya adalah rasa kecukupan dari manusia.” (HR. Thabrani)
Sahabat, mari kita tadaburi hadis diatas yang penuh dengan pesan kehidupan. Dikutip dan diringkas dari penjelasan As-Syaikh Amin bin Abdillah As-Syaqawi mengenai hadis di atas :
1. Hiduplah sesukamu, sesungguhnya kamu pasti akan menjadi mayit
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (Qs. Al-Munafiqun: 10)
Sahabat dari ayat di atas sudah jelas bahwa, setiap orang yang telah melalaikan kewajibannya semasa hidup, meminta agar usianya diperpanjang, agar dapat melakukan amalan kebaikan.
“Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-Munafiqun: 11)
Hendaklah seorang mukmin menyadari bahwa kematian bisa datang kapan saja, bahkan secara tiba-tiba. Untuk itu, selagi kita masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk melakukan amalan kebaikan. Maka bersegeralah.
2.Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,
“Ada tiga hal yang akan mengikuti mayit sampai ke kubur. Dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari no. 1339 dan Muslim 2372)
3. Beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya
Sahabat perlu kita ketahui bahwa, setiap perbuatan yang kita lakukan tak ada yang luput dari pengawasan Allah. Dan setiap perbuatan sekecil apapun akan mendapatkan balasan yang setimpal.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat Dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Qs. Al-Zalzalah: 7-8)
4. Kemulian seorang mukin terletak pada saat malam
Sebuah tanda kemuliaan bagi seorang mukmin yang rela meninggalkan kenikmatan dunia di malam hari demi melaksanakan ibadah yang mulia pula adalah qiyamullail. Sebagaimana dalam Al-qur’an dijelaskan:
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan, untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Qs. As-Sajadah: 16-17)
5. Kehormatan seorang mukmin adalah pada saat ia tidak lagi bergantung pada manusia
Dalam hal ini, setiap manusia sudah pasti ingin mengharapkan kemuliaan. Nah, agar seseorang dapat mendapatkan kemuliaan. Maka, ia harus bergantung kepada Zat Pemilik kemuliaan, serta berlepas diri dari ketergantungan kepada selain-Nya.
“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka hanya bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya.” (Qs. Fathir: 10)
Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari 5 nasihat di atas. Dan semoga kita pun, terus menjadi manusia yang senantiasa mendekat kepada Allah dan memperbanyak melakukan amalan kebaikan. Yuk Bantu Berikan Pendidikan Terbaik bagi Adik-adik Yatim Dhuafa melalui Beasiswa Pendidikan Yatim
Comments are closed.