Secara bahasa sabar berarti melarang dan menahan. Menurut syara' sabar berarti menahan nafsu dari ketergesaan, menahan lisan dari keluhan dan menahan anggota badan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa, sabar adalah akhlak uanh mulianya. Sebab, dari sabar seseorang mampu tercegah dari perbuatan tercela, sebab sabar mampu menahan diri kita untuk melakukan hal yang salah. Berkat sabar juga akan mengantarkan kita untuk berbuat kebaikan.
Allah pun menjadikan sabar sebagai kuda yang tak pernah letih, pedang yang tak pernah tumpul dan sabar juga merupakan sebuah benteng yang kokoh. Jika kita mampu tetap sabar dalam menghadapi berbagai kondisi. Bahkan di dalam Al-qur'an disebutkan bahwa, orang-orang yang sabar, mereka akan memperoleh pahala yang tak pernah putus. Sebagaiman disebutkan dalam firman Allah yang artinya, "Dan bersabarlah kalian! Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Qs. Al-anfal: 46)
Dengan kesabaran inilah kita mampu mencapai kebaikan dunia dan akhirat. InsyaAllah... Ditinjau dari objeknya, ternyata sabar itu dibagi menjadi tiga: Pertama, sabar terhadap perintah, yaitu dengan melaksanakannya. Kedua, sabar terhadap larangan dan hal-hal yang menyelisihi syariat, yaitu dengan menjauhinya. Ketiga, sabar terhadap qadha' (takdir) Allah Subhanahu Wa ta'ala yaitu dengan tidak menyesalinya. Dari ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa, "Seorang hamba itu haruslah memenuhi tiga perkara; mengerjakan perintah, meninggalkan larangan dan bersabar terhadap takdir."
Bahkan apa yang terjadi di dunia ini yang terjadi di dalam diri kita mungkin, sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsu dan keinginan atau sebaliknya. Sehingga apapun yang terjadi akan senantiasa membutuhkan kesabaran. Semoga kita semua mampu memaknai hakikat sabar dan semoga apapun yang menimpa kita, kita senantiasa bersabar dan mensyukurinya. Aamiin
Semoga ada hikmah yang dapat diambil dari tulisan ini, Barakallahufiikum
Comments are closed.