Diantara adab dan sunnah dalam berpuasa adalah makan sahur. Istilah makan sahur tidak asing lagi dikalangan kaum muslimin yang sedang melaksanakan ibadah puasa baik itu dibulan ramadhan maupun di bulan yang lainnya. Ternyata banyak dari kaum muslimin yang mengerjakan makan sahur, tapi banyak juga dari mereka yang enggan melaksanakannya dengan beberapa alasan malas, lelah atau juga mungkin mengantuk, karena di waktu-waktu seperti itu tidak terbiasa makan menjelang subuh. Lalu bagaimana caranya? Kita harus mencari cara agar bisa bersemangat untuk bangun makan sahur.
Sahabat, ibadah di bulan ramadhan itu bukan hanya kita sanggup atau tidak. Ternyata sahur itu bernilai ibadah di sisi Allah, dalam islam makan aja disebut ibadah. Saat kita tidak sahur, bukan masalah sanggup atau tidak. Namun saat kita tidak sahur sebetulnya, kita sudah kehilangan pahla kesempatan yang luar biasa. Diantara keutamaan sahur yang utama yaitu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).
Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.
Saat kita menunaikan makan sahur, Allah akan memberikan kita keberkahan, keluasan rezeki, kesehatan dan hubungan keluarga yang baik. Allah memberikan kita semangat. Mari kita simak penjelasan dari keberkahan di dalam makan sahur itu,
1. Dengan makan sahur, keadaan fisik lebih kuat dalam menjalani puasa. Beda halnya dengan orang yang tidak makan sahur. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Barokah makan sahur amat jelas yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 206).
2. Orang yang makan sahur mendapatkan shalawat dari Allah dan do’a dari para malaikat-Nya. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).
3. Waktu sahur adalah waktu utama untuk beristighfar. Sebagaimana orang yang beristighfar saat itu dipuji oleh Allah dalam beberapa ayat,
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17).
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. ” (QS. Adz Dzariyat: 18).
Semoga bermanfaat
Comments are closed.