Salah satu ciri amalan yang dicintai oleh Allah yaitu gemar berbagi kepada sesama. Saat, sedekah yang kita lakukan dan mampu mendatangkan kebaikan dan juga keberkahan, bahkan manfaatnya mampu dirasakan oleh orang lain. InsyaAllah hal ini akan menjadi ladang amalan kebaikan bagi kita.
Dalam Al-qur’an dijelaskan:
“Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (Qs. Al-Baqarah ayat 274)
Lalu, bagaimana melakukan sedekah di waktu sempit? Yang dimaksud dengan sedekah diwaktu sempit adalah melakukan sedekah ketika kita juga sedang membutuhkan. Sedekah yang dilakukan tidak hanya berupa uang atau harta. Melainkan bisa dengan menyedehkankan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.
Nah, saat kita mampu bersedekah di waktu sempit, akan menjadi bukti keimanan. Meskipun dalam keadaan yang sempit, seseorang yang bersedekah akan mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Begitu juga Rasulullah ﷺ pernah menjelaskan tentang keutamaan bersedekah di masa sulit,
“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat disertai pelit (sulit mengeluarkan harta), saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1419 dan Muslim no. 1032).
Hikmah yang dapat kita ambil adalah saat kita mampu bersedekah dalam keadaan susah, kita masih bisa berinfak dan berbagi kepada orang lain. Karena Allah sangat menyukai orang-orang yang mampu bersedekah ketika lapang dan ia rajin menyedekahkan hartanya, baik dalam keadaan susah maupun senang.
Comments are closed.