Belajar ikhlas dari kisah khalifah Utsman bin Affan
Utsman bin Affan merupakan saudagar asal Mekkah yang kaya raya. Keluarganya berasal dari Bani Ummayyah, garis keturunan yang memiliki status sosial yang tinggi dan dihormati oleh orang Quraisy. Kisah Utsman sebelum menjadi khalifah mungkin tidak sedramatis atau heroik para sahabat nabi sebelumnya. Sebab, beliau bukan ahli perang dan cenderung lemah lembut. Kelebihan beliau adalah pada keikhlasan dan kedermawanannya.
Dikisahkan, suatu hari terjadi kekeringan panjang di Madinah.
Mayoritas umat muslim meninggalkan harta benda mereka di Mekkah saat hijrah. Sementara, hanya tersisa sebuah sumur yang masih memiliki air milik seorang Yahudi bernama Ruma.
Ruma pun menjual airnya dengan harga yang sangat tinggi. Hal ini membuat banyak umat muslim yang tidak mampu kesulitan membeli dan hidup menderita. Rasulullah pun mengumpulkan para sahabat untuk mencari jalan keluar bersama.
Saat itulah, Utsman berkata bahwa ia akan membeli sumur itu. Rasulullah lalu berkata dan memotivasi sahabatnya, “Barang siapa yang mendermakan hartanya di jalan Allah maka dibangun rumah untuknya di surga.”
Awalnya, pembelian sumur tidak berjalan lancar. Ruma mematok harga yang sangat mahal sehingga Utsman tak bisa memenuhinya. Tapi beliau tidak menyerah dan memberi penawaran untuk membeli setengahnya saja, jadi tiap hari Ruma dan Utsman bergantian memiliki sumur itu. Sang pemilik sumur akhirnya setuju dengan usulan itu.
Pada hari saat sumur itu menjadi milik Utsman, ia membagikan airnya secara gratis ke orang-orang sekitar yang membutuhkan. Membuat pembeli air Ruma keesokan harinya menurun drastis. Hal tersebut berlangsung beberapa hari hingga akhirnya Ruma pun menjual separuh sumurnya lagi ke Utsman.
Karena keikhlasan Utsman dalam beramal, nabi pernah berkata pada Aisyah jika malaikat saja malu jika berhadapan dengan Utsman.
Kedermawanannya juga membuat sahabat nabi lainnya segan terhadapnya.
Petik hikmah dari setiap kisah, semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa diberikan sifat iklas dalam berderma. Aamiin...
Comments are closed.