Santunan untuk Anak Yatim di Desa Purwasari, Kuningan

Jumat (26/6) Sejak ba’da subuh petugas Gray sudah bersiap untuk berangkat ke tempat santunan di bulan Juni ini.  Lokasi Santunan untuk anak yatim & dhuafa ini berlokasi di desa Purwasari, tepatnya di MI Guaranteng.

Perjalanan menuju lokasi santunan pun begitu curam. Bisa dibilang desa ini letaknya di pelosok daerah kuningan. Disepanjang perjalanan menuju lokasi, kami mengikuti Maps untuk bisa sampai ke lokasi yang dimaksud. Meskipun sudah menggunakan maps tetap saja, dua petugas pun mengalami salah jalan, mungkin karena sinyal eror jadi arah maps tak berjalan.

Meskipun, terjadi keterlambatan karena dua petugas yang salah jalan. Kami pun banyak belajar bahwa, kita yang diberikan kesempatan untuk tinggal di perkotaan yang penuh dengan fasilitas serba ada. Harusnya selalu bersyukur atas segala pemberian dari Allah. Lihatlah, mereka yang hidupnya masih di dalam perdesaan, untuk menuju suatu tempat pun harus berjalan kaki. Dan masih dikelilingin oleh pepohonan rindang, bahkan di daerah ini masih banyak sekali monyet yang berkeliaran di jalanan. Untungnya monyet-monyet itu tidak sampai menganggu pemukiman warga. Meski mereka tinggal di daerah yang tak banyak fasilitas atau angkutan umum, mereka tetap bersemangat dan tak mengeluh dengan kondisinya.

Singkat cerita, kami sampai di MI Guaranteng. Kami disambut baik oleh Ibu Mira, selaku Kepala Sekolah di MI Guaranteng ini. Sesampainya di MI ini, bisa dilihat bahwa perjuangan mereka untuk menuju sekolah harus menempuh jarak yang lumayan jauh dan mereka setiap harinya jalan kaki dari bawah ke atas untuk sampai ke MI ini. Tidak terbayangkan, bagaimana setiap harinya mereka yang harus menempuh jalan ini, pasti akan sangat letih. Namun, mereka tetap bersemangat untuk belajar dan menuntut ilmu.

Tak lama kemudian, acara santunan pun akan segera dimulai. Kali ini dihadiri oleh beberapa anak yatim, lansia dhuafa dan masyarakat jompo. Kurang lebih jumlah yang hadir di acara ini ada 35 orang. Saat melihat kedatangan kami, mereka begitu bahagia. Bahkan mereka pun bercerita tentang bagaimana mereka bisa datang ke sini. Serta mereka menceritakan bagaimana kehidupan harinya, mereka harus berjalan kaki untuk bisa ke suatu tempat atau bahkan untuk mencapai jalan yang ada angkutan umumnya. Kurang lebih waktu tempuhnya pun bisa sampai satu jam atau setengah jam, ditempuh dengan berjalan kaki.

Bahkan ada satu kisah tentang seorang bapak yang sudah renta. Beliau memiliki seorang anak yang sedang sakit, usianya 22 tahun. Sang Anak pun sudah lama hanya bisa tertidur diatas ranjang, kurang lebih 2 bulan lamanya. Kami pun turut prihatin mendengar kisahnya dan mendoakan untuk kesembuhan sang anak, serta membantu memberikan bantuan kebutuhan harian untuk sang bapak dan anaknya. Bapak pun merasa sangat bahagia mendapatkan bantuan dari kami.

Ternyata bukan hanya itu, banyak cerita yang kami dapatkan. Dari kisah anak-anak yang tak bisa melanjutkan sekolah, anak yang mempunyai penyakit dan harus terhenti sekolah. Mendengar kisah mereka, kami pun menawarkan bantuan pendidikan untuk mereka dan mengajak mereka untuk tinggal di asrama. Agar mereka bisa kembali bersekolah dan melanjutkan mimpinya. Kami pun memberikan beberapa juz amma untuk anak-anak agar mereka dapat terus belajar mengaji.

Semoga dengan yang kami berikan ini dapat bermanfaat dan juga mampu membuat mereka senantiasa bersemangat. Semua ini terjadi berkat dukungan dan partisipasi sahabat Graha Yatim & Dhuada yang senantiasa peduli. Semoga kami pun dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan dan menghadirkan senyum di wajah mereka. Mari terus dukung program-program kebaikan bersama kami. InsyaAllah akan memberikan datangnya wasilah kebaikan untuk sahabat semua.

Comments are closed.