Muhasabah Diri, Jangan Lupakan Allah bersama Ustad Agam Fachrul

Jika, kita mendapatkan nikmat dan mengucapkan, “alhamdulillah” itu hal yang paling dasar. Tapi, bagaimana kenikmatan yang Allah berikan. Menjadikan kita menambah taat kepada-Nya? Maka, kita pun harus senantiasa mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya, kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian. Sejengkal demi sejenggal, sehasta demi sehasta. Sehingga kalian mengikutinya hingga masuk ke lubang dzob (lubang biawak). Dan, kalian pun akan mengikutinya.” (HR. Muslim)

Para Sahabat mengatakan, “Siapa ya Rasulullah?”

Orang islam yang menghidupkan api, seperti orang-orang Majusi. Orang Islam yang menyalakan terompet seperti orang Yahudi dan Orang Islam yang menghidupkan lonceng seperti orang Nasoro.

"Semoga kita dapat terhindar dari perbuatan yang disebutkan dalam hadist tadi, Aamiin." Ustad Agam Fachrul

---

Muhasabah itu dilakukan setiap hari, jangan setahun sekali.

Contohnya: orang yang belajar di Pondok Pesantren, mereka belajar dan menghafalkan Al-qur'an. Setiap hari, mereka melakukan muhasabah diri. Mengapa? Karena dengan melakukan muhasabah diri. Kita melakukan intropeksi dan tidak melupakan dosa serta kehilapan yang dilakukan.

Bahkan, dengan melakukan muhasabah diri. Kita akan mendapatkan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Tapi, jika kita overthinking maka tidak ada hasilnya, malah membuat diri kita stress. Jadi, jangan samakan muhasabah dengan overthinking.

Nah, saat hati kita kering atau keras, saat terbiasa melakukan keburukan. Bagaimana cara kita membasahi hati yang keras itu?

Jika, tanah yang kering. Maka, dibasahai dengan air hujan, embun. Lalu, kalau hati bagaimana? Maka, disinilah kita diperintahkan untuk bermuhasabah. Hati yang kering, bisa dibasahi dengan muhasabah. Hati yang mati juga, bisa dihidupkan kembali dengan bermuhasabah.

Dengan melakukan muhasabah diri, hati kita pun akan terlahir keimanan. Dalam Al-qur'an surat Al-Hasyr ayat 18, Allah Subhanahu Wa ta'ala berfiman “ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah.”

Kenapa Allah, mengatakan dua kali kalimat bertaqwalah. Karena, Allah ingin menegaskan kepada kita sebagai hamba, agar senantiasa mengingat-Nya dan agar hati kita terlahir keimanan, untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menjalankan perintahnya. Dengan apa? Melakukan Muhasabah diri setiap hari.

Kesimpulannya: Mari kita lakukan Muhasabah diri setiap hari, agar kita tidak jatuh pada lubang yang sama. Menghindarkan kita dari sikap ujub, riya dan membuat kita tidak akan menyalahkan orang lain. Namun, sibuk membenahi diri sendiri. Untuk menjadi manusia yang terbaik di hadapan-Nya.

Comments are closed.